Rencana pembangunan dermaga baru yang khusus diperuntukkan bagi kegiatan bongkar muat CPO tersebut direncanakan akan memiliki panjang lebih kurang hingga 500 meter.Dan akan dilakukan secara bertahap.
![]() |
| BONGKAR MUAT - Aktivitas bongkar muat di pelabuhan internasional Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis 4 Desember 2025. Pelindo rencanakan pembangunan dermaga baru (M ARIF) |
BISNISKALBAR.COM - PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak menggagas rencana perluasan Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah.
Rencana ini berkenaan dengan kian melejitnya perkembangan signifikan Terminal Internasional yang ada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat tersebut.
"Seiring potensi meningkatnya Ekspor CPO ke Luar Negeri, Pelindo Regional 2 Pontianak akan membangun dermaga lagi," ujar General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak Kalbar Yanto, dalam peninjauan Terminal Kijing bersama Jurnalis Kalbar, Kamis 4 Desember 2025.
Ada beberapa alasan yang menurut Kalbar Yanto mendasari rencana perluasan Terminal Kijing tersebut.
Satu di antaranya peningkatan operasional pelabuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Saat ini terdapat empat dermaga di Terminal Kijing yang di cluster berdasarkan jenis kemasan barang yang dilayani yakni Dermaga Peti Kemas, Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah Cair dan Dermaga Curah Kering," timpalnya lagi.
Sejauh ini, PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak mencatat peningkatan operasional pelabuhan yang menjadi pusat penting bagi ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya di Kalimantan Barat.
Menurutnya, Terminal Kijing saat ini telah beroperasi optimal terutama untuk aktivitas pelayanan ekspor kargo curah cair (liquid bulk) seperti CPO beserta produk turunannya.
Sejumlah negara seperti India, Pakistan dan China menjadi tujuan utama pengiriman komoditas tersebut.
Selain curah cair, Terminal Kijing saat ini juga telah melayani kargo curah kering (dry bulk) baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, salah satunya adalah komoditi alumina yang diproduksi oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang endingnya dikirim ke China.
Selian itu, aktivitas ekspor komoditi curah cair dan curah kering seperti CPO serta produk turunannya dan alumina terus meningkat.
Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa Terminal Kijing Mempawah menjadi infrastruktur strategis bagi ekspor Kalbar.
Tak hanya itu, dalam rangka mengantisipasi terjadinya potensi lonjakan kargo CPO seiring dengan akan segera beroperasinya 2 perusahaan pemain besar CPO yakni PT Pacific Bio Industry (PBI) dan PT Khatulustiwa Raya Cakrawala (Apical Group), saat ini Pelindo.
Lebih lanjut, Kalbar Yanto mengungkapkan rencana pembangunan dermaga baru yang khusus diperuntukkan bagi kegiatan bongkar muat CPO tersebut direncanakan akan memiliki panjang lebih kurang hingga 500 meter.
Dan akan dilakukan secara bertahap.
Dermaga tambahan ini nantinya akan mempercepat alur layanan serta meningkatkan kapasitas operasional.
Ekspor CPO Melejit
Manager Komersial Pelindo Regional 2 Pontianak, Irwan, menegaskan bahwa peningkatan aktivitas ekspor CPO sepanjang tahun 2025 menjadi alasan utama perlunya pengembangan fasilitas pelabuhan.
“Data arus pelayanan barang sampai dengan Oktober 2025 menunjukkan bahwa kargo CPO serta produk turunannya yang dilayani mencapai sekitar 1,2 juta ton.
Sementara itu, untuk kargo curah kering antara lain seperti PKE dan alumina mengalami lonjakan luar biasa hingga 261 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Ini menunjukkan kebutuhan fasilitas tambahan seperti dermaga baru sudah sangat diperlukan.” beber Irwan.
Ia juga menambahkan bahwa Pelindo berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan infrastruktur guna mendukung kelancaran ekspor komoditas unggulan Kalbar.
"Terminal Kijing saat ini berkembang menjadi pelabuhan penting serta berdampak pada perekonomian daerah terutama PAD Kabupaten Mempawah melalui sektor ekspor.
Dengan rencana pembangunan dermaga baru, diharapkan aktivitas bongkar muat kargo curah cair ataupun curah kering bisa lebih maksimal " Pungkasnya. (*)
