PONTIANAK - Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) menunjukkan kepedulian sosial dengan menggelar aksi berbagi di Panti Asuhan Tunas Melati Pontianak, Jalan Kesehatan, Kota Pontianak. Kegiatan ini menjadi wujud nyata bahwa prestasi dan kemanusiaan dapat berjalan beriringan, terutama bagi para atlet yang tengah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas).
Dalam kunjungan tersebut, para atlet menyerahkan santunan kepada anak-anak panti, menciptakan suasana penuh haru dan kebahagiaan. Turut hadir Ketua PB ABTI Zulfydar Zaidar Mochtar, Pelatih Kepala Timnas Bola Tangan Muhammad Arief, serta Slamet Sukriyadi dan Casanova sebagai bagian dari rombongan.
Ketua PB ABTI, Zulfydar Zaidar Mochtar, menyampaikan bahwa aksi sosial ini merupakan bentuk rasa syukur dan kebersamaan tim nasional selama dua bulan menjalani Pelatnas di Pontianak.
“Kegiatan ini merupakan bentuk syukur dan ikhtiar dari tim nasional bola tangan untuk bertemu langsung dengan masyarakat, khususnya anak-anak Panti Asuhan Tunas Melati, sekaligus berbagi kebahagiaan,” ujar Zulfydar.
Anggota DPRD Kalbar itu juga mengapresiasi penuh dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terhadap seluruh agenda nasional yang berlangsung di Pontianak, mulai dari Pelatnas, Kejurnas, hingga Rakernas.
“Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, Sekda Kalbar, dan Dispora yang telah memberikan kemudahan luar biasa atas tiga agenda nasional ABTI di Kalbar,” tambahnya.
Menjelang SEA Games 2025 di Thailand pada 7–18 Desember mendatang, Zulfydar memohon doa dan dukungan masyarakat agar Timnas Bola Tangan Indonesia mampu mempersembahkan hasil terbaik.
“Kami mohon doa restu kepada masyarakat Kalbar dan Indonesia agar atlet-atlet SEA Games kami bisa meraih medali emas untuk Indonesia,” ucapnya penuh harap.
Pelatih Kepala Timnas Bola Tangan, Muhammad Arief, menegaskan bahwa kegiatan berbagi ini merupakan bagian dari pendidikan karakter atlet.
“Seorang atlet tidak cukup hanya kuat secara fisik dan teknik, tetapi juga harus memiliki kepekaan sosial. Kunjungan ini kami jadikan sebagai pendidikan karakter agar mereka tetap membumi,” ujar Arief.
Ia menambahkan bahwa inisiatif berbagi ini muncul langsung dari para atlet yang ingin menyalurkan rasa syukur atas berbagai pencapaian, termasuk keberhasilan meraih medali perunggu di kejuaraan Asia Tenggara di Thailand pada Februari lalu untuk nomor putra maupun putri kategori indoor.
“Para atlet merasa bersyukur atas apa yang sudah mereka capai. Dari rasa syukur itu lahir keinginan untuk berbagi. Mereka ingin kebahagiaan di lapangan juga dirasakan oleh adik-adik di panti,” tuturnya.
Capaian di Thailand menjadi modal penting bagi tim bola tangan Indonesia untuk melangkah lebih percaya diri menuju ajang SEA Games, sekaligus memperkuat semangat mereka untuk terus berprestasi sambil tetap menebarkan kebaikan kepada sesama.(*)
